tag:blogger.com,1999:blog-48782089781838208282024-03-13T08:38:36.006-07:00Kocek_12kocek_12http://www.blogger.com/profile/06646037636048960665noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-4878208978183820828.post-808843161182805342011-04-19T09:04:00.001-07:002011-04-19T09:04:30.318-07:00MAKALAH PENANGGULANGAN LIMBAH PADAT<o:smarttagtype name="country-region" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
p.MsoHeader, li.MsoHeader, div.MsoHeader
{margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 3.0in right 6.0in;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter
{margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 3.0in right 6.0in;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:595.35pt 842.0pt;
margin:113.4pt 85.05pt 85.05pt 113.4pt;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:345252691;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1075101284 -1171767606 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:roman-upper;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:right;
text-indent:-9.0pt;
mso-ansi-font-weight:bold;}
@list l1
{mso-list-id:709652622;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-196697664 -1171767606 -447302096 -1217725152 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l1:level1
{mso-level-number-format:roman-upper;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:right;
text-indent:-9.0pt;
mso-ansi-font-weight:bold;}
@list l1:level2
{mso-level-text:"%2\)";
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-weight:normal;}
@list l1:level3
{mso-level-tab-stop:117.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:117.0pt;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-weight:normal;}
@list l2
{mso-list-id:752630232;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1602713416 67698705 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l2:level1
{mso-level-text:"%1\)";
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l3
{mso-list-id:1079519951;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:147489848 -1171767606 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l3:level1
{mso-level-number-format:roman-upper;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:right;
text-indent:-9.0pt;
mso-ansi-font-weight:bold;}
@list l4
{mso-list-id:1087917713;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1205540822 67698705 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l4:level1
{mso-level-text:"%1\)";
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l5
{mso-list-id:1556965472;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1288558794 67698703 67698711 67698705 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l5:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l5:level2
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-text:"%2\)";
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l5:level3
{mso-level-text:"%3\)";
mso-level-tab-stop:117.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:117.0pt;
text-indent:-.25in;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 14pt;">BAB I<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 14pt;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Kita semua tahu <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi. </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bersama berbagai pihak baik pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas. Hal ini menjadi lebih penting lagi mengingat <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> sebagai negara yang perkembangan industrinya cukup tinggi dan saat ini dapat dikategorikan sebagai negara semi industri (semi industrialized country).</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Sebagaimana lazimnya negara yang masih berstatus semi industri, target yang lebih diutamakan adalah peningkatan pertumbuhan output, sementara perhatian terhadap eksternalitas negatif dari pertumbuhan industri tersebut sangat kurang. Beberapa kasus pencemaran terhadap lingkungan telah menjadi topic hangat di berbagai media masa, misalnya pencemaran Teluk Buyat di Sulawesi Utara yang berdampak terhadap timbulnya bermacam penyakit yang menyerang penduduk yang tinggal di sekitar teluk tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;"><st1:place w:st="on">Para</st1:place> pelaku industri kadang mengesampingkan pengelolaan lingkungan yang menghasilkan berbagai jenis-jenis limbah dan sampah. Limbah bagi lingkungan hidup sangatlah tidak baik untuk kesehatan maupun kelangsungan kehidupan bagi masyarakat umum, limbah padat yang di hasilkan oleh industri-industri sangat merugikan bagi lingkungan umum jika limbah padat hasil dari industri tersebut tidak diolah dengan baik untuk menjadikannya bermanfaat.</div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" /> </span> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 14pt;">BAB II<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 14pt;">LANDASAN TEORI</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.7pt; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;"><b><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>I.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Pengertian Limbah atau Sampah<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena<b> </b>pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bias menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.7pt; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;"><b>II.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Definisi Limbah Padat<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Limbah domestic pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Sumber-sumber dari limbah padat sendiri meliputi seperti pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan, atau daging. Secara garis besar limbah padat terdiri dari :</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Limbah padat yang mudah terbakar.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Limbah padat yang sukar terbakar.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Limbah padat yang mudah membusuk.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Limbah yang dapat di daur ulang.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Limbah radioaktif.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">6)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Bongkaran bangunan.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">7)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Lumpur.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 14pt;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" /> </span></b> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 14pt;">BAB III<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 14pt;">PEMBAHASAN</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>I.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Penanggulangan Pencemaran Tanah<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Penanggulangan Pencemaran Tanah dapat dikelomokkan menjadi dua aspek berdasarkan sumbernya :</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Penanggulangan Pencemaran Komponen Bahan Pencemaran Tanah Limbah domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang kesungai atau kelaut. Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">hama</st1:city></st1:place> seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>II.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Penanganan Pencemaran Tanah<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> 2 cara untuk penanganan pencemaran tanah :</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Remidiasi</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Bioremediasi</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 9pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>III.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>PENGOLAHAN LIMBAH PADAT<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Pengolahan limbah padat dapat dilakukan dengan berbagai cara yang tentunya dapat menjadikan limbah tersebut tidak berdampak buruk bagi lingkungan<b> </b>ataupun kesehatan. Menurut sifatnya pengolahan limbah padat dapat dibagi menjadi dua cara yaitu pengolahan limbah padat tanpa pengolahan dan pengolahan limbah padat dengan pengolahan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Limbah padat tanpa pengolahan : Limbah padat yang tidak mengandung unsur kimia yang beracun dan berbahaya dapat langsung dibuang ke tempat tertentu sebagai TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Limbah padat dengan pengolahan : Limbah padat yang mengandung unsur kimia beracun dan berbahaya harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempat-tempat tertentu.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Pengolahan limbah juga dapat dilakukan dengan cara-cara yang sedehana lainnya misalnya, dengan cara mendaur ulang, Dijual kepasar loakatau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan rumah – rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Dapat juga dijual kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak ataupun pemulung. Barang-barang yang dapat dijual antara lain kertas-kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang usang.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Dapat juga dengan cara pembakaran. Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Kelebihan cara membakar ini adalah mudah dan tidak membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil dan dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Faktor – faktor yang perlu kita perhatikan sebelum kita mengolah limbah padat tersebut adalah sebagai berikut :</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Jumlah Limbah</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Sedikit dapat dengan mudah kita tangani sendiri. Banyak dapat membutuhkan penanganan khusus tempat dan sarana pembuangan.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Sifat fisik dan kimia limbah</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Sifat fisik mempengaruhi pilihan tempat pembuangan, sarana penggankutan dan pilihan pengolahannya. Sifat kimia dari limbah padat akan merusak dan mencemari lingkungan dengan cara membentuk senyawa-senyawa baru.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Kemungkinan pencemaran dan kerusakan lingkungan.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Karena lingkungan ada yang peka atau tidak peka terhadap pencemaran, maka perlu kita perhatikan tempat pembuangan akhir (TPA), unsur yang akan terkena, dan tingkat pencemaran yang akan timbul.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Tujuan akhir dari pengolahan</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">Terdapat tujuan akhir dari pengolahan yaitu bersifat ekonomis dan bersifat non-ekonomis. Tujuan pengolahan yang bersifat ekonomis adalah dengan meningkatkan efisiensi pabrik secara menyeluruh dan mengambil kembali bahan yang masih berguna untuk di daur ulang atau di manfaat lain. Sedangkan tujuan pengolahan yang bersifat non-ekonomis adalah untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>IV.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Mekanisme Proses Pengolahan Limbah Padat<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Dalam memproses pengolahan limbah padat terdapat empat proses yaitu pemisahan, penyusunan ukuran, pengomposan, dan pembuangan limbah.</div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pemisahan</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Karena limbah padat terdiri dari ukuran yang berbedan dan kandungan bahan yang berbeda juga maka harus dipisahkan terlebih dahulu, supaya peralatan pengolahan menjadi awet.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Sistem pemisahan ada tiga yaitu diantaranya :</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Sistem Balistik. Adalah sistem pemisahan untuk mendapatkan keseragaman ukuran / berat / volume.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Sistem Gravitasi. Adalah sistem pemisahan berdasarkan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> berat misalnya Syarat barang yang ringan / terapung dan barang yang berat / tenggelam.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Sistem Magnetis. Adalah sistem pemisahan berdasarkan sifat magnet yang bersifat magnet, akan langsung menempel. Misalnya untuk memisahkan campuran logam dan non logam.</div><ol start="2" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Penyusunan Ukuran</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Penyusunan ukuran dilakukan untuk memperoleh ukuran yang lebih kecil agar pengolahannya menjadi mudah.</div><ol start="3" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pengomposan</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Pengomposan dilakukan terhadap buangan / limbah yang mudah membusuk, sampah <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">kota</st1:city></st1:place>, buangan atau kotoran hewan ataupun juga pada lumpur pabrik. Supaya hasil pengomposan baik, limbah padat harus dipisahkan dan disamakan ukurannya atau volumenya.</div><ol start="4" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pembuangan Limbah</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Proses akhir dari pengolahan limbah padat adalah pembuangan limbah yang dibagi menjadi dua yaitu :</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Pembuangan Di Laut</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Pembuangan limbah padat di laut, tidak boleh dilakukan pada sembarang tempat dan perlu diketahui bahwa tidak semua limbah padat dapat dibuang ke laut. Hal ini disebabkan :</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Laut sebagai tempat mencari ikan bagi nelayan.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Laut sebagai tempat rekreasi dan lalu lintas kapal.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Laut menjadi dangkal.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Limbah padat yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya dapat membunuh biota laut.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Pembuangan Di Darat Atau Tanah</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Untuk pembuangan di darat perlu dilakukan pemilihan lokasi yang harus dipertimbangkan sebagai berikut :</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Pengaruh iklim, temperatur dan angin.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Struktur tanah.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Jaraknya jauh dengan permukiman.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Pengaruh terhadat sumber lain, perkebunan, perikanan, peternakan, flora atau fauna. Pilih lokasi yang benar-benar tidak ekonomis lagi untuk kepentingan apapun.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 14pt;">BAB IV<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 14pt;">KESIMPULAN<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>I.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Kesimpulan<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Pada dasarnya limbah adalah sejenis kotoran yang berasal dari hasil pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak-dampak yang dihasilkan oleh limbah, meskipun demikian pada kenyataannya cara atau solusi tersebut tidak ada hasilnya karena masih banyak pula kita jumpai limbah atau sampah disungai dan didarat yang dapat pula menimbulkan banjir serta kerusakan lingkungan lainnya </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;"><st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>II.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>SARAN<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;">Untuk lebih memahami semua tentang pencemaran tanah, disarankan para pembaca mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu, diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari dalam menjaga kelestarian tanah beserta penyusun yang ada di dalamnya.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>kocek_12http://www.blogger.com/profile/06646037636048960665noreply@blogger.com